Worldcoin Kena Semprit Pemerintah Indonesia!

Table of Contents
Worldcoin
Table of Contents

Pernah nggak, kamu ditawarin “cuma scan bola mata, langsung dapet kripto gratis”? Kedengarannya kayak promo yang terlalu gokil buat jadi kenyataan. Tapi emang beneran ada, dan nama proyeknya: Worldcoin.

Buat kamu yang baru denger, Worldcoin ini adalah proyek kripto global yang diciptakan oleh Sam Altman — ya, bosnya OpenAI, yang juga ngasih kita ChatGPT. Proyek ini datang ke Indonesia dengan misi bikin identitas digital global, caranya? Cuma dengan memindai iris mata kamu lewat alat yang mereka sebut “Orb”.

Tapi baru-baru ini, proyek ini dibekukan sementara oleh pemerintah Indonesia. Kenapa bisa begitu? Mari kita bahas pelan-pelan.

Kenapa Harus Bola Mata?

Worldcoin itu pengen membuktikan kamu manusia asli, bukan bot, dengan satu hal yang unik: mata kamu. Jadi, mereka bawa alat Orb itu ke mall-mall atau tempat umum, lalu orang yang setuju matanya dipindai bakal dapet token kripto bernama WLD.

Katanya sih, ini buat bantu orang-orang yang belum punya akses perbankan supaya tetap bisa ikut dalam ekonomi digital. Tapi cara mereka ngumpulin data — terutama data biometrik — langsung bikin banyak orang angkat alis.

Indonesia Bilang “Stop Dulu Ya”

Masuk ke bagian yang rame: per 4 Mei 2025, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) resmi membekukan aktivitas Worldcoin dan layanan World ID di Indonesia.
Menurut Kominfo, keputusan ini diambil karena munculnya kekhawatiran publik terkait perlindungan data pribadi, khususnya data biometrik seperti iris mata.

Kominfo juga menyebutkan, mereka masih menunggu Worldcoin memberikan penjelasan resmi soal bagaimana data dikumpulkan, disimpan, dan digunakan. Semua info ini disebut dalam artikel Kompas berikut:

Bukan Indonesia Saja yang Curiga

Yang menarik, Indonesia bukan satu-satunya negara yang nyetop proyek ini. Sebelumnya, Spanyol lewat AEPD (otoritas perlindungan data mereka) udah lebih dulu menghentikan aktivitas Worldcoin dengan alasan sama: kekhawatiran terhadap perlindungan data pribadi dan transparansi penggunaan data biometrik.

Kebijakan ini dilaporkan oleh Kompas.id pada Maret 2024, menyebutkan bahwa Worldcoin tidak bisa menjelaskan secara memadai ke mana data pengguna disimpan dan siapa yang bisa mengaksesnya.

Apa yang Dilakukan Worldcoin Sebenarnya?

Kalau dari situs resminya, Worldcoin berambisi menciptakan sistem global yang membedakan manusia dan AI — lewat World ID, sebuah identitas digital yang diklaim “tidak bisa dipalsukan” karena berbasis iris.
Mereka juga mengklaim bahwa seluruh data biometrik dikonversi jadi hash terenkripsi dan tidak disimpan secara langsung.

Tapi menurut laporan dari The Verge, Worldcoin masih belum cukup terbuka soal mekanisme pengelolaan data dan siapa yang bertanggung jawab jika terjadi kebocoran. Dan, buat banyak pemerintah, itu jelas lampu merah.

Buat yang Udah Scan, Gimana?

Nah, ini yang jadi pertanyaan besar. Buat kamu yang udah ikut scan mata dan dapet token, belum ada kejelasan apakah data kamu bisa ditarik kembali atau tidak. Situs resmi Worldcoin belum ngasih info detail soal prosedur penghapusan data, apalagi buat pengguna di negara yang udah melarang operasional mereka.

Makanya, banyak pihak menyarankan buat tahan dulu rasa penasaran dan jangan buru-buru daftar — terutama kalau belum paham sepenuhnya soal risiko jangka panjangnya. Apalagi kalau kamu baru mulai tertarik sama dunia kripto dan masih belajar cara kerja identitas digital.

Hati-Hati Jangan Sampai Mata Jadi Mata Uang

Worldcoin datang dengan misi besar: bikin dunia lebih inklusif secara digital. Tapi cara mereka yang nyelonong langsung ke ranah privasi, jelas bikin banyak pihak waspada.

Apalagi buat kita yang hidup di era digital, data pribadi — apalagi data biometrik — udah kayak harta karun. Sekali bocor, nggak bisa diubah kayak ganti password.

Jadi, sebelum ngasih bola mata kamu ke alat canggih yang katanya “aman”, mending tanya dulu ke diri sendiri:
“Worth it nggak kalo cuma dapet koin gratis, tapi datanya ilang entah ke mana?”

baca juga: Pengehasilan Pasif dari Saham dengan Dividen

Related Posts