fbpx

3 Rumus Mengatur Keuangan Pribadi agar Kondisi Finansial Makin Sehat

Table of Contents
mengitung keuangan dengan rumus
Table of Contents

Mengelola keuangan pribadi adalah hal penting untuk mencapai kestabilan finansial. Namun, banyak orang masih kesulitan dalam mengatur pemasukan dan pengeluaran mereka. Salah satu cara efektif untuk membantu pengelolaan keuangan adalah dengan menerapkan beberapa rumus keuangan yang sudah terbukti bermanfaat.

Dengan memahami dan menggunakan rumus menghitung keuangan yang tepat, kamu bisa lebih mudah mengalokasikan pendapatan, menyiapkan dana darurat, serta memastikan utang tetap dalam batas wajar. Artikel ini akan membahas tiga rumus keuangan penting yang dapat membantu kamu mengatur keuangan dengan lebih baik.

Mengapa perlu menggunakan rumus menghitung keuangan?

Banyak orang merasa mengatur keuangan adalah hal yang sulit, ribet, dan bikin stres. Tanpa strategi yang jelas, seseorang bisa menghabiskan lebih dari yang mereka hasilkan, menumpuk utang, atau tidak memiliki cukup tabungan untuk masa depan. Berikut beberapa alasan mengapa kamu perlu menerapkan rumus dalam pengelolaan keuangan:

  1. Memudahkan perencanaan keuangan: Dengan rumus yang jelas, kamu bisa mengetahui bagaimana cara membagi pendapatan dengan lebih efektif.
  2. Menghindari kebiasaan boros: Mengetahui batasan pengeluaran membantu kamu mengontrol keinginan yang tidak perlu.
  3. Menjamin kestabilan finansial jangka panjang: Dengan alokasi yang tepat, kamu bisa mempersiapkan kebutuhan masa depan dengan lebih baik.
  4. Mengurangi risiko keuangan: Memiliki dana darurat dan mengontrol utang dapat menghindarkan kamu dari masalah finansial yang tidak terduga.

Cara Mengatur Keuangan dengan Rumus

Setelah memahami pentingnya perhitungan keuangan, berikut adalah tiga rumus yang bisa kamu terapkan untuk memastikan kondisi finansial tetap sehat.

1. Rumus 50/30/20 untuk Pengelolaan Anggaran

Rumus yang pertama bisa kamu coba untuk mengatur keuangan adalah rumus yang paling populer. Rumus 50/30/20 adalah metode sederhana yang membantu membagi pendapatan ke dalam tiga kategori utama:

  • 50% untuk kebutuhan: Seperti biaya makan, transportasi, cicilan, dan tagihan bulanan.
  • 30% untuk keinginan: Termasuk hiburan, hobi, atau belanja non-esensial.
  • 20% untuk tabungan dan investasi: Dapat digunakan untuk dana darurat, investasi jangka panjang, atau pelunasan utang.

Contoh penerapan: Jika penghasilan kamu Rp10.000.000 per bulan, maka pembagian anggaran dengan rumus ini adalah:

  • Rp5.000.000 untuk kebutuhan pokok
  • Rp3.000.000 untuk keinginan
  • Rp2.000.000 untuk tabungan dan investasi

Dengan menerapkan rumus ini, kamu bisa memastikan bahwa pengeluaran tetap terkontrol dan ada alokasi khusus untuk menabung serta berinvestasi. Jadi, tidak ada ketimpangan antara pengeluaran dan pemasukan. Kamu akan lebih terbantu dengan rumus ini karena akan belajar budgeting dan menyusun prioritas. 

2. Rumus Dana Darurat: 3-6 Kali Pengeluaran Bulanan

Rumus menghitung keuangan yang berikutnya adalah menyediakan dana darurat. Dana darurat sangat penting untuk mengantisipasi situasi tak terduga, seperti kehilangan pekerjaan atau kebutuhan medis mendadak. Perhitungan dana darurat yang ideal adalah:

Dana darurat = Pengeluaran bulanan x (3 hingga 6 bulan)

Misalnya, jika pengeluaran bulanan kamu adalah Rp5.000.000, maka dana darurat yang sebaiknya disiapkan berkisar antara Rp15.000.000 hingga Rp30.000.000. Dengan memiliki dana darurat yang cukup, kamu dapat menghadapi kondisi darurat tanpa harus berutang atau menjual aset.

Cara Mengumpulkan Dana Darurat

Jika saat ini kamu belum memiliki dana darurat yang mencukupi, berikut beberapa langkah yang bisa kamu lakukan:

  • Sisihkan minimal 10% dari pendapatan bulanan ke rekening khusus dana darurat.
  • Kurangi pengeluaran tidak penting agar bisa mengalokasikan lebih banyak dana untuk tabungan.
  • Gunakan bonus atau pendapatan tambahan untuk mempercepat pengumpulan dana darurat.
3. Rumus Rasio Utang: Maksimal 30% dari Pendapatan

Utang bisa menjadi alat keuangan yang bermanfaat jika dikelola dengan baik. Namun, terlalu banyak utang bisa membuat kondisi keuangan tidak stabil. Gunakan rumus berikut untuk mengetahui batas aman utang:

Rasio utang = (Total cicilan per bulan / Pendapatan bulanan) x 100%

Idealnya, rasio utang tidak lebih dari 30%. Jika lebih dari angka tersebut, maka keuangan kamu berisiko tidak sehat.

Contoh perhitungan: Jika pendapatan bulanan kamu Rp10.000.000, maka total cicilan yang ideal tidak lebih dari Rp3.000.000 per bulan. Jika cicilan kamu sudah melebihi angka ini, sebaiknya pertimbangkan untuk melunasi utang lebih cepat atau menghindari tambahan pinjaman.

Cara Mengontrol Utang
  • Prioritaskan membayar utang dengan bunga tinggi terlebih dahulu.
  • Hindari berutang untuk kebutuhan konsumtif, seperti belanja barang mewah.
  • Jika rasio utang melebihi 30%, kurangi pengeluaran atau cari sumber pendapatan tambahan untuk segera melunasi utang.

Kesimpulan

Menggunakan rumus menghitung keuangan pribadi dapat membantu kamu dalam mengatur anggaran, menyiapkan dana darurat, dan menjaga rasio utang tetap sehat. Dengan menerapkan prinsip ini secara konsisten, kamu bisa mencapai kestabilan finansial dan merencanakan masa depan dengan lebih baik.

Terapkan rumus 50/30/20 untuk mengelola anggaran dengan lebih efektif, siapkan dana darurat minimal 3-6 kali pengeluaran bulanan, serta pastikan rasio utang tidak melebihi 30% dari pendapatan. Dengan langkah-langkah ini, kamu bisa membangun kebiasaan finansial yang lebih sehat dan mencapai kebebasan finansial lebih cepat.

Yuk, mulai terapkan rumus ini dalam keuangan pribadi kamu! #BijakNgaturDuit

 

Related Posts