Halo, FinPals! Pernah nggak sih ngerasa uang selalu habis padahal baru aja gajian? Bisa jadi, kamu masih kesulitan membedakan mana yang benar-benar kebutuhan dan mana yang cuma keinginan. Kadang, kita merasa semua yang kita beli itu penting, padahal kalau dipikir ulang, nggak semuanya mendesak. Yuk, kita bahas tuntas supaya keuanganmu lebih tertata dan nggak boncos di tengah bulan!
Apa Itu Keinginan?
Keinginan adalah sesuatu yang bikin hidup lebih nyaman atau menyenangkan, tapi sebenarnya nggak wajib dipenuhi. Keinginan sering kali muncul karena faktor eksternal, seperti media sosial, tren, atau dorongan emosional sesaat. Misalnya, saat melihat teman membeli barang baru, kita jadi merasa perlu memilikinya juga, padahal tanpa itu pun kita tetap bisa beraktivitas seperti biasa.
Contoh keinginan dalam kehidupan sehari-hari antara lain:
- Punya HP terbaru padahal yang lama masih berfungsi dengan baik. Sering kali, fitur yang ditawarkan nggak jauh berbeda, tapi kita tergoda hanya karena gengsi atau tren.
- Beli kopi kekinian setiap hari meskipun bisa bikin sendiri di rumah. Harga secangkir kopi bisa terlihat kecil, tapi kalau dihitung dalam sebulan, jumlahnya bisa cukup besar.
- Ikut-ikutan beli barang yang lagi viral tanpa benar-benar butuh. Promo atau diskon besar sering membuat kita tergoda, padahal barang tersebut mungkin tidak benar-benar kita perlukan.
Keinginan sering kali bikin kita tergoda buat belanja impulsif tanpa pikir panjang. Makanya, sebelum membeli sesuatu, coba tanya diri sendiri: “Apakah ini benar-benar aku butuhkan atau cuma pengen?” Kalau jawabannya lebih ke “ingin”, mungkin bisa ditunda dulu supaya uangmu bisa digunakan untuk hal yang lebih penting.
Apa Itu Kebutuhan?
Kebutuhan adalah hal yang harus dipenuhi supaya bisa bertahan hidup dan menjalani kehidupan dengan layak. Tanpa kebutuhan ini, kehidupan sehari-hari bisa terganggu, bahkan berdampak pada kesehatan dan kesejahteraan kita.
Kebutuhan ini bisa dibagi jadi tiga kategori:
1. Kebutuhan Primer
Kebutuhan Primer adalah hal paling dasar yang harus dipenuhi, seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Tanpa ini, kita bisa mengalami kesulitan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Jika kebutuhan primer tidak dipenuhi, dampaknya bisa langsung terasa, seperti kelaparan, tidak memiliki tempat tinggal yang layak, atau kesulitan menjalani aktivitas harian. Kebutuhan primer harus selalu menjadi prioritas utama dalam pengelolaan keuangan, tujuannya agar kebutuhan dasar terpenuhi sebelum kebutuhan lainnya.
2. Kebutuhan Sekunder
Hal yang mendukung kenyamanan hidup, misalnya pendidikan, transportasi, dan layanan kesehatan. Meskipun tidak sepenting kebutuhan primer, kebutuhan sekunder tetap memiliki peran besar dalam meningkatkan kualitas hidup.
Jika kebutuhan sekunder terpenuhi, kita bisa lebih produktif dalam bekerja dan menjalani kehidupan dengan lebih baik. Pengelolaan kebutuhan sekunder harus disesuaikan dengan kondisi finansial agar tidak mengorbankan kebutuhan yang lebih mendesak. Jadi, kamu bisa menyesuaikan dan membuat prioritas keuangan berdasarkan jenis-jenis kebutuhan ini.
3. Kebutuhan Tersier
Kebutuhan berikutnya adalah kebutuhan tersier. Contohnya barang-barang mewah yang meningkatkan gaya hidup, seperti mobil sport, perhiasan mahal, atau liburan ke luar negeri.
Biasanya, kebutuhan tersier hanya dipenuhi jika kebutuhan primer dan sekunder sudah aman dan ada anggaran lebih. Tidak semua orang membutuhkan kebutuhan tersier, tetapi bagi sebagian orang, ini bisa menjadi reward atas kerja keras mereka.
Memahami perbedaan kebutuhan dan keinginan ini penting banget supaya keuanganmu tetap sehat dan terhindar dari pemborosan. Dengan begitu, kamu bisa lebih bijak dalam mengelola pengeluaran. Tapi apa, sih, bedanya kebutuhan dan keinginan? Gimana cara bedainnya? Simak pembahasannya di bawah ini, ya!
Perbedaan Kebutuhan dan Keinginan
1. Urgensi
- Kebutuhan harus dipenuhi agar bisa hidup dengan layak. Jika tidak terpenuhi, akan ada dampak yang signifikan terhadap kehidupan, seperti kesulitan memenuhi kebutuhan dasar.
- Keinginan bisa ditunda tanpa berdampak besar pada kehidupan. Jika tidak terpenuhi, kehidupan kita tetap bisa berjalan seperti biasa tanpa hambatan berarti.
- Memahami urgensi antara kebutuhan dan keinginan bisa membantu kita lebih bijak dalam mengelola keuangan dan menghindari pembelian impulsif.
2. Dampak Finansial
- Kebutuhan adalah pengeluaran yang stabil dan rutin, seperti biaya makan, sewa rumah, atau tagihan listrik. Ini adalah pengeluaran yang harus selalu diprioritaskan dalam anggaran keuangan.
- Keinginan bisa bikin pengeluaran nggak terkontrol kalau nggak dikelola dengan baik. Misalnya, terlalu sering membeli barang-barang yang sebenarnya tidak mendesak bisa membuat tabungan kita cepat habis.
- Jika kita terlalu banyak menghabiskan uang untuk keinginan, bisa jadi kita kesulitan memenuhi kebutuhan yang lebih penting.
3. Faktor Pemicu
- Kebutuhan timbul dari kebutuhan dasar manusia untuk bertahan hidup dan menjalani kehidupan dengan layak. Faktor pemicunya lebih bersifat fungsional dan mendesak.
- Keinginan sering dipicu oleh tren, lingkungan sosial, atau sekadar ingin terlihat keren. Misalnya, kita membeli barang karena melihat orang lain memilikinya, bukan karena benar-benar butuh.
- Dengan memahami faktor pemicu ini, kita bisa lebih sadar dalam membuat keputusan finansial yang lebih bijak.
baca juga: gaya hidup frugal living
Makin paham perbedaannya, makin bijak juga dalam mengelola pengeluaran, kan?
Buat FinPals yang pengen keuangan lebih stabil, yuk mulai membedakan mana kebutuhan dan mana keinginan. Dengan begitu, uangmu bisa lebih terkontrol, dan kamu tetap bisa menikmati hidup tanpa takut bokek di akhir bulan. Follow sosial media NgaturDuit untuk dapatkan update terkait artikel terbaru dari kami! #BijakNgaturDuit 💰