Ramadhan adalah momen spesial buat banyak orang. Selain jadi waktu untuk meningkatkan ibadah, bulan ini juga sering kali bikin pengeluaran melonjak. Mulai dari beli makanan berbuka, belanja kebutuhan Lebaran, sampai urusan zakat dan sedekah, semuanya bisa bikin dompet terkuras kalau nggak diatur dengan baik.
Tapi jangan khawatir! Dengan perencanaan yang tepat, kamu tetap bisa menikmati Ramadhan tanpa harus stres soal keuangan. Yuk, simak 8 cara atur keuangan Ramadhan yang bisa kamu terapkan!
1. Buat Anggaran Khusus Ramadhan
Saat Ramadhan, pengeluaran sering kali meningkat tanpa disadari. Makanan yang lebih variatif, frekuensi belanja yang lebih sering, hingga berbagai acara berbuka bersama bisa membuat budget yang sebelumnya cukup jadi cepat habis. Jika dibiarkan, ini bisa berujung pada kondisi keuangan yang tidak stabil, bahkan berutang setelah Lebaran.
Strategi mengatasinya:
✅ Buat anggaran khusus Ramadhan – Pisahkan budget Ramadhan dari pengeluaran bulanan biasa.
✅ Catat semua pengeluaran – Supaya lebih terkontrol dan bisa dievaluasi.
✅ Gunakan metode 50/30/20 – 50% kebutuhan, 30% keinginan, 20% tabungan/investasi.
2. Belanja Bahan Makanan Secara Cerdas
Saat menjalani puasa, keinginan untuk makan enak pasti meningkat. Sayangnya, banyak orang yang lapar mata saat belanja, membeli terlalu banyak makanan yang akhirnya tidak habis dan terbuang. Selain boros, ini juga tidak baik untuk keuangan dan lingkungan.
Strategi mengatasinya:
✅ Buat menu mingguan – Supaya belanja lebih terencana dan nggak beli yang nggak perlu.
✅ Belanja sekali seminggu – Kurangi frekuensi ke pasar atau supermarket.
✅ Masak sendiri lebih hemat – Selain lebih sehat, ini juga lebih ekonomis dibanding beli makanan jadi.
3. Atur Strategi Bukber & Jajan di Luar
Undangan bukber pasti berdatangan hampir setiap minggu, mulai dari teman sekolah, kantor, hingga keluarga besar. Kalau tidak dikontrol, pengeluaran untuk makan di luar bisa menguras keuangan. Ditambah lagi, harga makanan di restoran saat Ramadhan cenderung lebih mahal karena tingginya permintaan.
Strategi mengatasinya:
✅ Pilih bukber yang benar-benar penting – Jangan semua diiyakan, prioritaskan yang lebih bermakna.
✅ Tetapkan anggaran khusus untuk bukber – Misalnya, maksimal Rp 200 ribu per minggu.
✅ Alternatif hemat: bukber di rumah – Lebih hemat dan tetap bisa kumpul seru dengan orang-orang terdekat.
4. Prioritaskan Zakat & Sedekah Sejak Awal
Zakat dan sedekah adalah bagian penting dalam Ramadhan, tapi sering kali kita baru memikirkannya di akhir bulan. Akibatnya, banyak yang mengalokasikan dana seadanya atau bahkan menggunakan uang yang seharusnya untuk kebutuhan lain. Jika sejak awal sudah disiapkan, pembayaran zakat dan sedekah bisa dilakukan tanpa mengganggu keuangan lainnya.
Strategi mengatasinya:
✅ Hitung jumlah zakat yang wajib dibayarkan – Pastikan ini masuk dalam anggaran sejak awal bulan.
✅ Gunakan aplikasi zakat atau dompet digital – Biar praktis dan transparan.
✅ Sisihkan sebagian penghasilan untuk sedekah – Berbagi tak harus besar, yang penting konsisten.
5. Jangan Kalap Saat Belanja Kebutuhan Lebaran
Saat menjelang Lebaran, keinginan untuk membeli pakaian baru, hampers, atau dekorasi rumah semakin tinggi. Sayangnya, banyak orang yang terlalu impulsif hingga menghabiskan uang untuk barang-barang yang sebenarnya tidak terlalu diperlukan. Akibatnya, pengeluaran membengkak dan justru menambah beban setelah Lebaran.
Strategi mengatasinya:
✅ Buat daftar belanja sebelum ke mall/e-commerce – Pisahkan antara kebutuhan dan keinginan.
✅ Bandingkan harga dulu – Jangan asal beli, cek harga di beberapa tempat.
✅ Pakai pakaian lama yang masih bagus – Kalau masih layak pakai, kenapa harus beli baru?
6. Rencanakan Dana Mudik dengan Bijak
Buat yang berencana mudik, biaya transportasi dan akomodasi sering kali jadi pengeluaran terbesar saat Lebaran. Jika tidak direncanakan dari jauh-jauh hari, harga tiket bisa melambung tinggi, dan biaya perjalanan pun jadi makin mahal. Bahkan, banyak orang yang terpaksa berutang demi bisa pulang kampung.
Strategi mengatasinya:
✅ Pesan tiket lebih awal – Biasanya lebih murah dibanding beli dadakan.
✅ Pilih transportasi yang sesuai dengan budget – Sesuaikan dengan kondisi keuanganmu.
✅ Bawa bekal sendiri di perjalanan – Kurangi pengeluaran untuk jajan di rest area atau stasiun.
7. Manfaatkan THR dengan Cerdas
Banyak orang yang merasa dapat “uang tambahan” saat menerima THR, lalu langsung menghabiskannya untuk belanja dan hiburan. Padahal, kalau tidak dikelola dengan baik, THR bisa cepat habis tanpa memberikan manfaat jangka panjang. Agar THR lebih berguna, penting untuk mengalokasikannya dengan bijak.
Strategi mengatasinya:
✅ 50% untuk kebutuhan Lebaran – Seperti zakat, belanja, atau mudik.
✅ 30% untuk tabungan atau investasi – Bisa buat dana darurat atau investasi jangka panjang.
✅ 20% untuk hiburan atau self-reward – Boleh buat senang-senang, tapi tetap dalam batas wajar.
8. Gunakan Aplikasi Keuangan untuk Monitor Pengeluaran
Mengatur keuangan bisa jadi sulit jika kita tidak memiliki catatan yang jelas. Banyak orang yang merasa uangnya cepat habis tanpa tahu ke mana saja perginya. Dengan menggunakan aplikasi keuangan, kamu bisa lebih mudah melacak pengeluaran dan memastikan tetap dalam batas anggaran.
Strategi mengatasinya:
✅ Gunakan aplikasi keuangan seperti Money Lover atau Finansialku – Untuk pencatatan pengeluaran.
✅ Buat laporan keuangan mingguan – Evaluasi apakah pengeluaran masih sesuai rencana.
✅ Batasi transaksi impulsif – Kalau bisa ditunda, pikirkan kembali sebelum membeli sesuatu.
Kesimpulan
Mengatur keuangan selama Ramadhan bukan berarti harus pelit atau mengurangi kebahagiaan. Justru, dengan perencanaan yang matang, kamu bisa menikmati bulan suci ini dengan lebih tenang tanpa stres soal keuangan. Dengan menerapkan strategi di atas, kamu bisa tetap berhemat tanpa kehilangan momen kebersamaan dan kebahagiaan Ramadhan.
Jadi, yuk mulai atur keuangan Ramadhan dari sekarang!