Pernahkah kamu merasa FOMO alias takut ketinggalan diantara yang lainnya seperti ini: “Teman-teman udah pada beli tiket konser, masa gue doang yang enggak?”
“Eh, si A udah investasi kripto dari tahun lalu. Jangan-jangan gue telat start-nya?”
Kalau kamu pernah mikir begitu, selamat! Kamu sedang mengalami yang namanya FOMO. Istilah yang satu ini bukan cuma tren anak muda, tapi juga salah satu penyebab paling sering kenapa orang jadi boros, stres, bahkan bisa terlilit utang.
Yuk, kita bahas bareng-bareng FOMO tuh apa sih sebenarnya? Dan gimana pengaruhnya ke keuangan kita?
Apa Itu FOMO?
FOMO adalah singkatan dari Fear of Missing Out, atau dalam bahasa santainya: takut ketinggalan momen. Fenomena ini sering banget muncul di era digital, terutama gara-gara media sosial. Kita melihat teman liburan ke Bali, orang-orang investasi saham, atau lagi rame beli skincare tertentu—dan tanpa pikir panjang, kita ikut-ikutan.
Menurut Journal of Behavioral Addictions, FOMO bisa memicu kecemasan sosial, pengambilan keputusan impulsif, sampai penurunan kepuasan hidup secara keseluruhan. (sumber: Homeless Media)
Dampak FOMO dalam Kehidupan Sehari-Hari
Awalnya kelihatan sepele, tapi kalau dibiarkan, FOMO bisa berdampak serius, terutama di 3 area ini:
1. Kesehatan Mental
FOMO bikin kita terus-terusan membandingkan hidup dengan orang lain. Akhirnya, muncul rasa cemas, insecure, bahkan stres karena merasa tertinggal atau “nggak cukup keren”.
2. Hubungan Sosial
Kita jadi gampang merasa iri atau tidak puas dengan pencapaian sendiri. Ini bisa merusak hubungan dengan teman, pasangan, bahkan keluarga.
3. Keuangan Pribadi
Nah, ini yang paling sering kejadian. Karena FOMO, kita:
- Ikutan beli gadget terbaru padahal belum butuh
- Booking liburan biar “gaul”, padahal tabungan pas-pasan
- Ikut-ikutan investasi tanpa ngerti risikonya
FOMO dalam Keuangan: Seringnya Bikin Kantong Jebol
Banyak orang ngerasa harus selalu ikut tren, supaya nggak dianggap ketinggalan zaman. Tapi kenyataannya, keputusan keuangan yang didasari FOMO jarang menguntungkan.
Contoh nyata:
- Investasi karena tren: Banyak yang beli kripto atau saham karena viral, bukan karena tahu cara kerjanya.
- Belanja impulsif di e-commerce: Diskon besar bikin kalap, padahal barangnya belum tentu dibutuhkan.
- Gaya hidup konsumtif: Nongkrong di kafe hits tiap weekend, beli outfit baru tiap bulan, semuanya demi eksistensi.
Menurut survei Homeless Media 2023, 6 dari 10 anak muda mengaku pernah menyesal setelah menghabiskan uang karena FOMO.
Cara Mengurangi FOMO dalam Hidup & Keuangan
Tenang, FOMO itu wajar. Tapi bisa kok dikendalikan, asal tahu caranya. Berikut tips dari MinSavvy buat kamu, FinPals:
1. Sadar Diri & Evaluasi Kebutuhan
Sebelum beli atau ambil keputusan finansial, tanya dulu:
“Ini gue beli karena butuh atau cuma karena takut ketinggalan?”
Kalau jawabannya yang kedua, tahan dulu.
2. Kurangi Konsumsi Sosial Media
Scroll-scroll bisa bikin lupa diri. Coba atur waktu main medsos dan unfollow akun-akun yang bikin kamu insecure atau konsumtif.
3. Punya Tujuan Keuangan yang Jelas
Kalau kamu tahu apa yang kamu kejar—mau nabung buat DP rumah, dana darurat, atau pensiun dini—kamu bakal lebih fokus dan nggak gampang terdistraksi. Kamu juga bisa belajar mengatur keuanganmu dengan metode kakeibo ala Jepang, supaya keuanganmu tetap aman.
4. Berani Jadi “Berbeda”
Nggak apa-apa kok kalau belum punya iPhone terbaru, belum liburan ke luar negeri, atau belum investasi kripto. Kamu bukan ketinggalan, kamu cuma lagi jalan sesuai pace-mu sendiri.
5. Belajar Literasi Keuangan
Semakin kamu ngerti cara kerja uang, semakin susah FOMO “menggoda”. Ikut kelas, baca artikel, atau follow akun-akun finansial terpercaya kayak @ngaturduitmu, misalnya 😎
FOMO ADALAH Tantangan, Tapi Bukan Akhir Dunia
FOMO itu seperti api kecil. Kalau kita kendalikan, bisa jadi motivasi. Tapi kalau dibiarkan menyala tanpa kontrol, bisa membakar dompet dan pikiran kita sendiri.
Jadi, next time kamu merasa tertarik ikut-ikutan tren, ingat: lebih baik jadi versi tenang dari diri sendiri, daripada jadi terbakar karena takut ketinggalan.
Selalu ingat, FinPals—bijak ngatur duit itu bukan soal siapa yang paling cepat, tapi siapa yang paling konsisten.
Kalau kamu suka artikel ini, jangan lupa share ke temanmu yang masih suka lapar mata karena FOMO ya! 😉
#BijakNgaturDuit